Di tengah lanskap agraris Kecamatan Butuh, Kabupaten Purworejo, Desa Kaliwatubumi hadir sebagai sebuah oase kedamaian dan toleransi. Desa ini tidak hanya dikenal karena hasil buminya yang melimpah, tetapi juga karena keberhasilannya dalam merawat kerukunan antarumat beragama, yang menjadikannya salah satu "Desa Sadar Kerukunan" di Jawa Tengah. Keharmonisan antara kehidupan agraris yang produktif dan tatanan sosial yang inklusif menjadi identitas utama yang membedakan desa ini.Dengan fondasi yang kokoh pada sektor pertanian dan diperkaya oleh modal sosial berupa toleransi yang tinggi, Kaliwatubumi menunjukkan wajah desa yang maju secara ekonomi sekaligus matang secara sosial. Pemerintah desa bersama tokoh agama dan seluruh elemen masyarakat bahu-membahu menciptakan lingkungan yang kondusif bagi pembangunan yang berkelanjutan. Desa ini adalah bukti nyata bahwa perbedaan keyakinan bukanlah penghalang, melainkan kekayaan yang dapat mempererat persatuan. Profil ini akan mengupas secara mendalam berbagai dimensi kehidupan di Desa Kaliwatubumi, dari pilar ekonomi, kekayaan sosial-keagamaan, hingga visi pembangunan yang diembannya.

Potret Geografis dan Tatanan Demografi

Desa Kaliwatubumi secara administratif merupakan bagian dari Kecamatan Butuh, Kabupaten Purworejo, Provinsi Jawa Tengah. Lokasinya strategis, berada di jalur perlintasan yang cukup ramai dan terhubung dengan baik ke pusat kecamatan maupun pusat kabupaten. Wilayahnya berbatasan langsung dengan beberapa desa tetangga: di sebelah utara berbatasan dengan Desa Karanganom, di sisi timur berbatasan dengan Desa Kumpulrejo, di sebelah selatan berbatasan dengan Desa Tamansari, serta di sisi barat bersinggungan dengan Desa Mangunjayan.Berdasarkan data resmi dari Badan Pusat Statistik (BPS) dalam publikasi "Kecamatan Butuh dalam Angka 2023", Desa Kaliwatubumi memiliki luas wilayah sebesar 1,00 kilometer persegi. Sebagian besar lahannya merupakan dataran rendah yang subur, sangat ideal untuk dikembangkan sebagai lahan pertanian tanaman pangan, terutama padi sawah yang menjadi komoditas utama.Dari aspek kependudukan, data BPS pada tahun 2022 mencatat jumlah penduduk Desa Kaliwatubumi sebanyak 1.340 jiwa. Dengan luas wilayah 1,00 km², maka tingkat kepadatan penduduknya tergolong tinggi, mencapai 1.340 jiwa per kilometer persegi. Struktur penduduknya heterogen dari sisi keyakinan, di mana umat Islam dan Kristen hidup berdampingan secara harmonis. Komposisi demografis yang beragam inilah yang menjadi latar belakang lahirnya predikat sebagai desa sadar kerukunan.

Pilar Ekonomi Berbasis Pertanian dan Wirausaha

Perekonomian Desa Kaliwatubumi ditopang oleh dua sektor utama: pertanian dan wirausaha. Sebagai desa agraris, pertanian menjadi denyut nadi utama yang menggerakkan kehidupan sebagian besar warga. Hamparan sawah yang produktif menjadi aset paling vital. Para petani dengan tekun mengolah lahan untuk menghasilkan padi dan palawija, yang tidak hanya memenuhi kebutuhan pangan lokal tetapi juga memasok pasar yang lebih luas. Keberhasilan sektor ini didukung oleh sistem irigasi yang baik dan semangat kerja keras para petaninya.Di samping pertanian, semangat kewirausahaan juga tumbuh subur di kalangan masyarakat Kaliwatubumi. Berbagai usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) berkembang di desa ini, mulai dari sektor kuliner, perdagangan, hingga jasa. Salah satu contoh nyata dari geliat wirausaha ini adalah keberadaan "Toko Tani" yang dikelola oleh Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) setempat. Toko ini tidak hanya menyediakan sarana produksi pertanian (saprodi) bagi para petani dengan harga yang lebih terjangkau, tetapi juga menjadi model pemberdayaan ekonomi berbasis komunitas. Kehadiran toko tani ini menunjukkan adanya inovasi dan kemandirian ekonomi di tingkat desa.

Desa Sadar Kerukunan: Laboratorium Toleransi

Keistimewaan utama yang menjadi kebanggaan Desa Kaliwatubumi adalah predikatnya sebagai "Desa Sadar Kerukunan". Predikat yang disematkan oleh Kementerian Agama ini bukanlah tanpa alasan. Selama puluhan tahun, masyarakat Kaliwatubumi yang terdiri dari pemeluk agama Islam dan Kristen telah menunjukkan praktik terbaik dalam toleransi dan kehidupan berdampingan.Di desa ini, pemandangan sebuah masjid dan gereja yang berdiri tidak berjauhan menjadi simbol nyata dari keharmonisan tersebut. Interaksi sosial antarwarga tidak tersekat oleh perbedaan keyakinan. Semangat gotong royong dan saling membantu terlihat dalam setiap aspek kehidupan, baik dalam kegiatan sosial, pembangunan fasilitas umum, maupun saat salah satu kelompok keagamaan sedang memiliki hajatan. Misalnya, tidak jarang pemuda Muslim turut membantu menjaga keamanan saat perayaan Natal di gereja, dan sebaliknya, warga Kristen turut berpartisipasi dalam kegiatan bersih desa menjelang hari raya Idul Fitri.Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) di tingkat desa berperan aktif dalam menjembatani komunikasi dan mengelola potensi konflik. Para tokoh agama, baik dari kalangan kiai maupun pendeta, secara rutin bersilaturahmi dan menjadi teladan bagi warganya. Keberhasilan Kaliwatubumi dalam merawat kerukunan menjadikannya sebagai laboratorium toleransi dan miniatur Indonesia yang Bhinneka Tunggal Ika.

Tata Kelola Pemerintahan dan Pembangunan Desa

Pemerintah Desa Kaliwatubumi menjalankan roda pemerintahan secara sinergis dengan seluruh elemen masyarakat. Di bawah kepemimpinan Kepala Desa, program-program pembangunan dirancang secara partisipatif melalui Musrenbangdes. Prinsip transparansi dalam pengelolaan anggaran, terutama Dana Desa, menjadi komitmen utama untuk membangun kepercayaan publik.Prioritas pembangunan diarahkan pada peningkatan infrastruktur yang mendukung aktivitas ekonomi dan sosial warga. Program seperti betonisasi jalan lingkungan, perbaikan saluran irigasi, dan pembangunan fasilitas publik menjadi agenda rutin. Selain itu, pemerintah desa juga memberikan perhatian serius pada program pemberdayaan masyarakat, baik melalui pembinaan UMKM, dukungan terhadap Gapoktan, maupun fasilitasi kegiatan kepemudaan dan keagamaan.Sinergi yang kuat antara pemerintah desa, BPD, tokoh agama, dan tokoh masyarakat menjadi kunci keberhasilan dalam menjaga stabilitas sosial sekaligus mengakselerasi pembangunan fisik dan ekonomi di Desa Kaliwatubumi.

Prospek dan Visi Masa Depan

Menatap masa depan, Desa Kaliwatubumi memiliki modal yang sangat komplet. Fondasi ekonomi agraris yang kuat, ditambah dengan modal sosial berupa kerukunan umat beragama yang solid, merupakan aset tak ternilai. Tantangan ke depan adalah bagaimana terus merawat keharmonisan ini dan mewariskannya kepada generasi muda di tengah tantangan globalisasi dan media sosial yang rentan menyebarkan intoleransi.Di bidang ekonomi, potensi untuk mengembangkan "wisata religi" atau "wisata kerukunan" sangat terbuka. Desa ini dapat menjadi destinasi studi banding bagi daerah lain yang ingin belajar tentang praktik baik toleransi beragama. Selain itu, penguatan UMKM melalui branding dan pemasaran digital perlu terus didorong agar produk-produk lokal dapat bersaing di pasar yang lebih luas.Visi Desa Kaliwatubumi adalah menjadi desa yang maju secara ekonomi, mandiri, dan tetap menjadi mercusuar kerukunan di Indonesia. Dengan terus menjaga semangat persatuan dalam keberagaman, Kaliwatubumi optimis dapat mewujudkan cita-cita tersebut dan memberikan inspirasi bagi bangsa.